Libur
semester sudah tinggal menghitung jari,berarti ada waktu kosong 2 minggu, ah
iseng cek tiket ke Bandung,
tanggal 20 Desember. Dan ternyata tinggal 3 tiket! Langsung bilang ke orang tua
dan setelah mendapat izin langsung di beli. Siip, liburan kali ini ke Bandung lagi.
Permasalahan tinggal satu, tiket pulangnya gimana? Dari tanggal 30 desember
sampai awal Januari sudah habis semua. Di pikir sambil jalan aja lah. 3 hari
sebelum keberangkatan,iseng cek tiket dari Bandung ke Jogja tanggal 30 Desember, siapa
tau ada sisa. Kebetulan, ada SATU tiket tersisa, tanpa pikir panjang, saya
langsung beli tiket itu. Nah, kan
sekarang ada bayangan 10 hari di Bandung.
Cihuiii, Pulkam! |
Tanggal
20 Desember tiba,sekitar jam setengah 2 saya diantar orangtua saya. Beberapa
orang melihat saya dengan tatapan ragu kalau saya pergi sendiri, tapi cuek aja.
Kereta baru berangkat sekitar jam 3 sore, telat 1 jam dari jadwal. Selama
perjalanan,saya mengobrol dengan orang
di sebelah saya untuk mengusir kebosanan di perjalanan. Kereta tiba di Stasiun
Kiaracondong sekitar pukul setengah 12 malam. Di sana saya di jemput saudara saya. Malam itu
saya tidur di tempat saudara saya.
Siangnya,saya
di hubungi teman Couchsurfing saya, Ia mengajak saya untuk menginap di
rumahnya. Akhirnya sore harinya saya di jemput teman saya dan menuju ke
rumahnya. Di temani secangkir kopi hangat kami mengobrol di tengah hujan yang
mengguyur. Kami mengobrol mulai dari masalah musik, angka,hewan
peliharaan,cerita selama melakukan perjalanan hingga makna dari hidup kita.
Obrolan di akhiri dengan adzan subuh yang berkumandang.
Siangnya
saya diantar teman saya ke rumah saudara saya untuk mengambil beberapa barang
yang tertinggal. Lalu saya di antar ke daerah Jalan Riau,dari situ saya
berjalan kaki ke terminal Cicaheum. Dan saya janji kepada diri sendiri,untuk
tidak menggunakan Google Maps ataupun aplikasi semacamnya selama perjalanan.
Hanya boleh tanya ke orang yang ada atau lihat petunjuk jalan. Sembari
mengingat – ingat jalan. Dengan carrier 35L di punggung dan hujan yang
mengguyur cukup menguras tenaga.
Banyaknya taman yang ada di Bandung menunjukkan kemajuan dan keseriusan Walikota Bandung untuk memanfaatkan lahan yang ada agar dapat bermanfaat.
Ketemu Pet Park di tengah perjalanan |
Pet park |
Salah satu patung di Pet Park |
Sekitar
2 jam jalan kaki, akhirnya saya sampai di tempat teman saya. Malam itu saya
tidur di dekat terminal Cicaheum.Paginya, dengan menggunakan sepeda teman saya,
saya berkeliling kota
Bandung
sekalian belanja perlengkapan outdoor, lumayan akhir tahun pasti banyak yang
diskon,hehehe.
Siap keliling kota |
Sorenya,
saat saya sedang istirahat di kamar, kakak saya menghubungi saya lewat BBM
kalau ia sudah di rumah, dan juga memberi tahu angkot yang di gunakkan jika
ingin kesana. Akhirnya saya berpamitan dan berangkat ke tempat kakak saya.
Sisa
hari saya di Bandung
saya habiskan dengan bolak balik naik angkot. Dan juga sedikit dikacaukan
dengan cuaca.Karena memaksakan diri, saya sedikit terserang hipotermia saat
bersepeda dan hujan lebat. Sesak nafas, detak jantung yang cepat dan badan yang
menggigil memaksa saya untuk menghentikan perjalanan hari itu.
Segelas susu hangat dan roti sebagai pengusir hipotermia |
Tanggal
30 Desember pagi, dengan diantar saudara saya, saya kembali ke Jogjakarta. Untuk mengakhiri petualangan saya
di Bandung.
Mari Pulang |
Nb:
-
Terima kasih
Christopher Lee dari Couchsurfing.org atas keramahannya
- Terima kasih Nelson dari G2PCL atas kesediannya
menampung saya walau tanpa pemberitahuan- Terima kasih Ranger Deden dari ICE atas pinjaman sepedanya